• Beranda
  • penyakit
  • Benarkah Leher Kaku dan Berat Adalah Gejala Kolesterol Tinggi?

Benarkah Leher Kaku dan Berat Adalah Gejala Kolesterol Tinggi?

Benarkah Leher Kaku dan Berat Adalah Gejala Kolesterol Tinggi?

Bagikan :


Sering merasa leher terasa nyeri, kaku, dan berat untuk menggerakkannya? Ada banyak penyebab leher terasa berat, di antaranya adalah otot tegang dan cedera leher. Tingginya kadar kolesterol juga sering dianggap sebagai salah satu penyebab leher yang terasa berat. Benarkah demikian?

 

Apa itu kolesterol tinggi?

Kolesterol adalah zat lemak seperti lilin yang diproduksi oleh hati. Dalam jumlah normal, kolesterol berfungsi untuk pembentukan membran sel, vitamin D dan beberapa jenis hormon. Namun jika kolesterol tinggi, timbunan lemak akan menumpuk di pembuluh darah sehingga mempersulit aliran darah. Akibatnya, dapat terjadi gangguan di jantung dan otak sehingga berakibat fatal.

Untuk mengetahui kadar kolesterol seseorang diperlukan pemeriksaan melalui tes darah. Seseorang dikatakan memiliki kadar kolesterol baik jika berada di bawah 200 mg/dl. Sedangkan kadar kolesterol dianggap tinggi apabila melebihi 240 mg/dl.

 

Kolesterol tinggi dan sakit di leher

Banyak masyarakat yang percaya bahwa leher tegang dan terasa berat adalah salah satu tanda kolesterol tinggi. Dalam sebuah penelitian di Jepang disebutkan bahwa leher kaku bisa dialami orang yang memiliki kadar kolesterol tinggi. Namun, baru satu penelitian yang mengungkap temuan tersebut sehingga para ahli perlu melakukan penelitian lebih lanjut untuk menyimpulkan bahwa nyeri di leher berkaitan dengan kolesterol tinggi.

Para ahli berpendapat bahwa leher kaku lebih sering disebabkan oleh masalah tulang dan otot seperti nyeri karena cedera, arthritis, stres, meningitis, dan gangguan degeneratif daripada kadar kolesterol tinggi.

Baca Juga: Kapan Sebaiknya Melakukan Tes Kolesterol? | AI Care (ai-care.id)

 

Tanda dan risiko kolesterol tinggi

Seperti yang telah disinggung di atas bahwa untuk mengetahui kadar kolesterol seseorang perlu dilakukan pemeriksakan darah. Menurut Mayo Clinic, kolesterol tinggi umumnya tidak menunjukkan gejala khusus. Namun apabila dibiarkan tidak terkontrol, kolesterol pada pembuluh darah dapat menyumbat pembuluh darah dan menyebabkan beberapa masalah jantung dan pembuluh darah seperti:

1. Penyakit jantung koroner

Kadar kolesterol tinggi menyebabkan tumpukan lemak di pembuluh darah, sehingga pembuluh darah menyempit dan membuat aliran darah ke jantung semakin berkurang. Berkurangnya aliran darah ke jantung dapat memunculkan gejala penyakit jantung koroner seperti sesak napas, dan nyeri dada.

 

2. Stroke

Selain pada pembuluh darah menuju jantung, sumbatan kolesterol juga bisa terjadi pada pembuluh darah di otak. Apabila aliran darah ke otak tersumbat maka otak akan kekurangan oksigen dan memicu stroke. Beberapa gejala stroke yang pelru diwaspadai antara lain pusing tiba-tiba, bingung, kehilangan keseimbangan dan koordinasi, mati rasa di satu sisi tubuh, dan pandangan kabur.

Baca Juga: Penyakit Stroke - Definisi, Penyebab, Gejala, dan Tata Laksana | AI Care (ai-care.id)

 

3. Serangan jantung

Sumbatan pembuluh darah akibat kolesterol dapat membuat pembuluh darah menyempit atau yang disebut dengan aterosklerosis. Kondisi ini terjadi secara perlahan dan nyaris tak ada gejala khusus yang ditunjukkan. Tanda-tanda serangan jantung di antaranya dada terasa sesak, terjepit, mual, gangguan pencernaan, kelelahan berlebihan dan pusing.

 

4. Penyakit arteri perifer

Penyumbatan pembuluh darah juga dapat terjadi di pembuluh darah kecil atau yang dikenal dengan penyakit arteri perifer. Penyumbatan ini dapat memblokir aliran darah yang mengalirkan darah ke ginjal, lengan, perut dan kaki.

Beberapa gejala yang sering muncul di antaranya kram, nyeri, badan mudah lelah dan kaki terasa tidak nyaman. Umumnya gejala ini sering muncul ketika Anda sedang beristirahat.

 

Tingginya kadar kolesterol dalam darah umumnya tidak menunjukkan gejala. Biasanya kondisi ini ditunjukkan dengan masalah kesehatan lain ketika kondisi sudah parah. Untuk mencegahnya, lakukan pemeriksaan rutin dan terapkan pola makan sehat serta rutin olahraga.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Ayu Munawaroh, MKK
Last Updated : Kamis, 25 Mei 2023 | 05:08

Michael A, et al. Hypercholesterolemia. [Updated 2021 Apr 3]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459188/

Kumagai G, et al. Associations between neck symptoms and LDL cholesterol in a cross-sectional population-based study. J Orthop Sci. 2018 Mar;23(2):277-81

Healthline. Symptoms of High Cholesterol (2018). Available from: https://www.healthline.com/health/high-cholesterol-symptoms

 

Mayoclinic. High Cholesterol. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/high-blood-cholesterol/symptoms-causes/syc-20350800